Minggu, 27 November 2011

Resensi Novel Laskar Pelangi

Judul Buku : Laskar Pelangi

Penulis : Andrea Hirata

Negara : Indonesia

Bahasa : Indonesia

Genre : Roman

Penerbit : Bentang Pustaka, Yogyakarta

Tanggal terbit : 2005

Halaman : xxxiv, 529 halaman

ISBN : ISBN 979-3062-79-7


Sinopsis:

Sebelas anak Melayu Belitong yang disebut Laskar Pelangi ini tak menyerah walau keadaan tak bersimpati pada mereka. Sebut saja Lintang, seorang kuli kopra cilik, yang genius dan dengan senang hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu-bahkan terkadang hanya untuk menyanyikan lagu padamu negeri di akhir jam sekolah. Atau Mahar, seorang pesuruh tukang parut kelapa sekaligus seniman dadakan yang imajinatif, tak logis, kreatif, dan sering diremehkan sahabat-sahabatnya, namun berhasil mengangkat derajat sekolah kampong mereka dalam karnaval 17 Agustus.

Selami ironisnya kehidupan mereka, kejujuran pemikiran mereka, indahnya petualangan mereka dan temukan diri anda tertawa, menangis, dan tersentuh saat membaca setiap lembarnya. Novel ini dipersembahkan buat mereka yang meyakini the magic of childhood memories dan khususnya juga buat siapa saja yang masih percaya akan adanya pintu keajaiban lain untuk mengubah dunia pendidikan. Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kembali harus menghadapi tantangan yang besar.

Keunggulan: Novel ini menceritakan beberapa anak kecil yang berjuang demi masa depannya meskipun kehidupannya sangat sederhana dan jauh berbeda seperti kehidupan di kota, tetapi mereka tetap semangat menjalani hari-harinya demi menggapai cita-citanya. Didalam novel ini banyak kata-kata yang membuat kita menjadi semangat untuk menjalani hari-hari meskipun banyak cobaan yang menghampiri kita.

Kelemahan: Kelemahannya adalah masih banyak kata-kata di novel ini yang mengandumg kata serapan.

Pendapat Akhir: Novel ini sangat bagus untuk dibaca oleh semua kalangan, karena novel ini sangat mendidik untuk kita semua. Banyak hal positif yang bisa diambil dari novel ini, dan mungkin bisa jadi inspirasi untuk kehidupan kita.



Minggu, 06 November 2011

Tugas 2 Bahasa Indonesia

PUISI

Rindu Sekeping Hati

kala mentari melabuhkan tirainya
malam
menjadi pengganti
dalam kelam kepekatan malam
ada sekelumit cahaya yang terbias
terhasil dari bara kerinduan yang terbuku,
membakar segenap ruang sebuah hati.

merungkai kisah cinta dongeng
sang pungguk yang merindukan bulan.

NO

Diksi

Perbaikan

Alasan

1.

Kala

Saat

Kata “kala” adalah kata yang kurang tepat untuk menyatakan waktu dalam bahasa indonesia, seharusnya dengan memakai kata “saat”.

2.

Kelam

Gelap

Kata “kelam” adalah persamaan dalam menyatakan suasana yang suram.Tepatnya dengan kata”gelap”.

3.

Sekelumit

Sekumpulan

Kata “sekelumit” merupakan kata diksi yang berlebihan. Seharusnya hanya dengan memakai kata “sekumpulan”pun sudah cukup dan jelas untuk nenggunakan bahasa Indonesia yang benar.

Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com/2011/11/rindu-sekeping-hati.html#ixzz1cwuFyf4O